Pantaiku, adalah Salju yang Menyakitkan

Dulu...

Pantai merupakan tempat terhangat yang paling aku inginkan.
Sama halnya pelukmu yang merupakan ruang dalam sebuah rumah yang sangat aku rindukan.
Berlari ke dalam keramaian, mengejar hiruk pikuk hidup, namun tak sedetikpun lupa akan pulang.
Ya.. pulang padamu, peluk yang selalu ku rindu.

Pada malam, kini ku sering mengadu..
Malam yang kelabu, tak pernah terhampiri lagi oleh bintang yang ramai, layaknya saat itu, kau menemaniku bermain di pantai,
Tepat dimana aku menginginkan kita disana.

Entah.. 
Kini semua berubah,
aku hanya menginginkan salju.
Dingin, gelap, menyakitkan.
Ruang hangat yang kian aku nanti.. seakan memudar dengan waktu.

Bukan..
Bukan aku bermaksud untuk menghilangkannya..
Tapi..
Keadaan semakin memacu untuk memaksaku menggantikannya dengan perih itu.

Demi, atas nama apapun yang ada di muka bumi..
Aku sungguh tak setangguh menahan kepergian yang dipaksakan ini.
Seandainya aku diizinkan berteriak dan menangis,

Mungkin, hingga pita suaraku tak mampu mengeluarkan suara dan
Mataku hingga tak mampu lagi meneteskan tangis, itu pun belum cukup mengungkapkan 
Betapa aku tidak menginginkan rasa..
Pergi dan lari dari ini semua.

Share:

0 comments